Tarian Jawa Tengah yang kita ketahui mungkin hanya beberapa, padahal di jawa tengah, hampir setiap daerah memiliki tari tradisionalnya masing masing. Miris memang jika kita tidak mengetahui tari tradisional dari daerahnya sendiri, namun seperti itulah generasi kita saat ini. Modernisasi jaman membuat kita lengah dan enggan bersinggungan dengan budaya masa lalu.
Tarian Jawa Tengah pada umumnya memiliki gerakan gemulai yang halus, dinamis dan terkadang lugas. Namun gerakan gemulai tak akan ditemui apabila tarian tersebut menggambarkan sosok jahat, seperti cakil, kesan liar dan kasar yang akan muncul dari setiap gerakannya. Daripada berlama – lama mari kita simak bersama15 contoh tarian jawa tengah berikut ini.
1) Tari Bondan : Surakarta, Jawa Tengah
|
Tari Bondan |
Tari yang menggambarkan kasih sayang Ibu pada anaknya ini berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Tari Bondan dapat dengan mudah dikenali dari properti yang digunakan, yakni boneka bayi, kendil, payung dan alat - alat rumah tangga lainnya.
2) Tari Bedhaya Ketawang : Surakarta, Jawa Tengah
|
Tari Bedhaya Ketawang |
Tarian ini dipentaskan pada saat acara peringatan atau penobatan tahta dari Kasunanan Surakarta oleh sembilan orang penari wanita. Tari Bedhaya Ketwang terdiri dari dua kata, yakni Bedhaya yang berarti penari wanita dan ketawang yang berarti langit, langit sendiri memiliki kiasan untuk sesuatu yang luhur, tinggi dan mulia.
3) Tari Blambangan Cakil : Jawa Tengah
|
Tari Blambangan Cakil |
Tari Blambangan Cakil merupakan tari yang diambil dari kisah pewayangan. Bagian cerita yang diadopsi menjadi tarian adalah “Perang Kembang” dimana ksatria dan raksasa berperang, adegan ini meggambarkan perang antara kebaikan melawan kejahatan.
Sosok Ksatria, biasanya diwakili oleh tokoh Arjuna yang menggambarkan kebaikan. Dan sisi kejahatan di wakili oleh Cakil. Tarian ini mengandung pesan moral bahwa kejahatan akan selalu kalah oleh kebaikan.
4) Tari Lengger : Banyumas Jawa Tengah
|
Tari Lengger |
Tari yang berasal dari turunan Tari Tayub ini berkembang di wilayah Banyumas. Lengger berasal dari dua buah suku kata, Le yang berarti Tole ( anak laki – laki ) dan Ger yang berasal dari Geger (ramai). Pada awalnya keberadaan tarian ini dinilai sebelah mata karena unsur sensualnya yang berlebihan, namun semenjak munculnya Sunan Kalijaga, tarian ini dirubah dan menjadi salah satu media berdakwah.Gerakan tari Lengger yang sensual berubah menjadi gerakan yang sopan namun memikat.
5) Tari Kretek : Kudus, Jawa Tengah
|
Tari Kretek |
Tarian yang menggambarkan kehidupan para buruh bersama kreteknya ini mulai dikenal di kudus sejak 1985. Kudus sendiri sudah lama terkenal dengan industri kreteknya, dan Industri ini merupakan penopang ekonomi masyarakat setempat.
6) Tari Gambyong : Surakarta, Jawa Tengah
|
Tari Gambyong |
Tarian ini berasal dari daerah Surakarta dan merupakan tari perpaduan dari tari rakyat dan tari kraton. Nama Gambyong sendiri diambil dari nama orang yang menciptakan tari ini, dia adalah seorang Waranggana ( wanita yang ahli menari) bernama “Mas Ajeng Gambyong”.
7) Tari Kukila : Jawa Tengah
|
Tari Kukila |
Tari Kukila merupakan slaah satu tarian tradisional dari Jawa Tengah yang terinspirasi dari gerakan hewan. Tari Kukila memiliki gerakan gesit , lincah dan dinamis yang berasal dari burung. Gerakan utama tari kukila adalah tingkah laku burung, sehingga saat dipentaskan pun gerakan yang akan ditampilkan sangat lincah dan energik.
8) Tari Jlantur : Boyolali, Jawa Tengah
|
Tari Jlantur |
Tari Jlantur yang dimainkan lebih dari 40 an penari ini berasal dari Boyolali. Mirip dengan tari kuda kumping, properti yang digunakan meliputi ikat kepala yang digunakan setiap penari dan kuda tiruan.
9) Tari Rong Tek, Banyumas Jawa Tengah
|
Tari Rong tek
|
Tari Rong Tek adalah tari yang muncul dari perkembangan Tarian Longger Banyumasan. Nama Rong Tek berasal dari 2 kata, yaitu Rong dan Tek, Rong berasal dari Ronggeng ( penari ) dan Tek berasal dari suara bilah bambu yang dimainkan. Musik utama pengiring tarian ini berasal dari suara benturan bambu.
10) Tari Topeng Ireng : Magelang, Jawa Tengah
|
Tari Topeng Ireng |
Pada jaman dulu tarian menjadi sarana kamuflase latihan seni beladiri masyarakat pribumi. Tindakan diam – diam ini dilakukan untuk menghindari kecurigaan Belanda yang melarang masyarakat pribumi untuk berlatih silat.
Tari Topeng Ireng merupakan salah satu tarian yang digunakan oleh masyarakat sebagai kamuflase. Tarian ini berkembang di Lereng Gunung Merbabu, Magelang. Meski begitu, tarian ini tidak lantas kehilangan jatidirinya sebagai seni tari. Tarian ini mempunyai pesan bijaksana dalam setiap geraknya dimana salah satunya adalah memberikan nasihat tentang kebaikan hidup.
11) Tari Rancak Denok, Semarang Jawa Tengah
|
Tari Rancak Denok |
Rancak Denok merupakan tari kreasi yang mengadopsi ide dari berbagai macam tari yang memakai topeng untuk properti saat pentas. Tari ini memakai properti utama berupa topeng dan pada umumnya ditarikan oleh perempuan. Nama Rancak Denok berasal dari dua buah kata, yaitu Rancak yang bermakna cepat dan dinamis, serta Denok yang memiliki arti perempuan, dengan begitu dapat dibayangkan bahwa tari ini mempunyai gerakan yang cepat dan dinamis.
12) Tari Beksan Wireng : Jawa Tengah
|
Tari Beksan Wireng |
Beksan Wireng merpuakan tarian tradisional Jawa tengah yang menggambarkan ketangkasan para prajurit saat melakukan latihan perang. Wireng sendiri berasal dari dua buah suku kata, yaitu Wira yang berarti Perwira dan Aeng yang berarti Unggul.
13) Tari Prawiroguno : Jawa Tengah
|
Tari Prawiroguno |
Tari ini menggambarkan bagaimana situasi serta kondisi peperangan saat masa penjajahan. Gerakan dari tari Prawiroguno sangatlah dinamis. Para penari tari Prawiroguno menggunakan pakaian siap perang dengan properti tameng atau tombak.
14) Tari Sintren, Pesisir Pantura Jawa Tengah
|
Tari Sintren |
Tari Sintren yang dianggap mistis ini berkembang di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa yang meliputi daerah pesisir utara jawa tengah hingga pesisir utara jawa barat seperti Majalengka, Indramayu, Berebes, Pemalang, Pekalongan, Cirebon, dan Banyumas.
Tarian ini merupakan salah satu tari yang oleh masyarakat selalu dikaitkan dengan kerasukan arwah. Penari sintren sendiri selalu memakai kacamata hitam saat sedang naik pentas, sebagian orang percaya bahwa saat sedang menari, bola mata si penari sintren berubah menjadi putih dan demi estetika dipakaikanlah kacamata hitam agar tidak membuat penonton takut. Pementasan Tari sintren seringkali diiringi oleh alat musik gamelan.
15) Tari Wira Pertiwi : Jawa Tengah
|
Tari Wira Pertiwi |
Tari yang diciptakan oleh Bagong Kussudiardjo ini menggambarkan bagaimana kepahlawanan dari prajurit putri jawa. Tarian ini diciptakan sebagai bentuk dari semangat mengabdikan diri membela negara. Gerakan dinamis tari Wira Pertiwi melambangkan sikap tangkas, tangguh dan tegas sang prajurit putri saat membela negara.
Demikianlah ulasan singkat mengenai 15 Tarian Jawa Tengah. Semoga bermanfaat.