Alat Musik Gendang
Alat Musik Gendang adalah alat musik membranopone tradisional, yaitu alat musik yang menghasilkan suara dari kulit/selaput/membran. Alat musik ini dapat ditemukan hampir diseluruh wilayah Nusantara.Yuk simak cara memainkan, asal usul, bahan dan cara pembuatan Alat Musik Gendang dalam ulasan berikut ini.
Cara Memainkan
youtube.com |
- Bunyi Dong dihasilkan dengan cara menabuh permukaan kulit Gendang dengan seluruh permukaan telapak tangan, namun permukaan telapak tangan tidak menekan kulit Gendang.
- Bunyi Deng dihasilkan dengan cara menabuh permukaan kulit Gendang dengan menggunakan sebagian telapak tangan.
- Bunyi Pong dihasilkan dengan cara menabuh permukaan kulit dekat bingkai dengan menggunakan sebagian jari.
- Bunyi Plak dihasilkan dengan menabuh permukaan kulit Gendang menggunakan setengah permukaan tangan, dan diakhir tabuhan, telapak tangan tetap berada di permukaan kulit untuk meredam dengungan Gendang, sehingga suara yang keluar adalah Plak.
- Bunyi Peung dihasilkan dengan cara menabuh permukaan kulit dengan sebagian jari tangan.
- Bunyi Pak dihasilkan dengan cara menabuh permukaan kulit gendang dengan menekan sebagian permukaan tangan.
Daerah Persebaran Gendang
Gendang tersebar hampir di setiap daerah Nusantara. Masing masing daerah memainkan Gendang dengan irama dan ketukan khas untuk mengiringi seni tari tradisional serta lagu tradisional. Meski memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah, seperti Kendhang, Gendang dan kendang namun obyek yang dimaksud adalah sama.
Bentuk Gendang
Bentuk Gendang
id.wikipedia.org |
Bentuk alat musik gendang seperti sebuah tabung yang menyusut di salah satu ujungnya. Ukuran diameter dikedua sisi berbeda satu sama lain. Pada umumnya bentuk yang ada di berbagai daerah tidaklah jauh berbeda, namun variasi terjadi pada diameter ukuran Gendang, motif ukir di sisi luar Gendang dan kulit binatang yang digunakan sebagai membran.
Asal Usul Gendang
Asal Usul Gendang
id.wikipedia.org |
Alat musik membranophone yang dimainkan dengan cara dipukul seperti Gendang diduga sudah ada di Jawa sejak abad 9 Masehi. Keberadaan Gendang di Nusantara dapat dilacak melalui gambar relief di sejumlah Candi seperti Candi Borobudur, Candi Siwa di Prambanan, Candi Tegawangi dan Candi Panataran. Kehadiran Gendang sendiri kemungkinan turunan dari alat musik kuno seperti Moko atau Nekara yang sama sama dimainkan dengan cara dipukul. Di Indonesia, Gendang di setiap daerah memiliki motif ukir yang berbeda dari satu wilayah ke wilayah lain dan cara mengetuk/menabuh Gendang yang khas di masing masing daerah.
Fungsi Gendang
Fungsi Gendang
Dalam pagelaran sebuah sajian musik, Gendang memegang peranan penting sebagai pangatur irama dan tempo. Lagu dapat berubah menjadi cepat jika irama tempo gendang dipercepat oleh pemainnya. Gendang juga digunakan dalam Gamelan Jawa. Selain berfungsi sebagai pengiring, Gendang juga dapat dimainkan secara tunggal dalam sebuah pertunjukkan. Biasanya pertunjukkan yang ditampilkan adalah adu kebolehan menabuh antar pemain Gendang.
Gendang juga sudah menjadi ciri khas dari musik dangdut. Hampir setiap lagu dangdut menggunakan Gendang sebagai pengatur tempo dan irama. Keberadaan gendang juga dapat ditemukan pada pertunjukan Orkes Melayu (OM), bahkan beberapa OM hanya merekrut pemain Gendang profesional untuk bergabung bersama mereka.
Keberadaan Gendang juga dapat ditemukan dalam setiap acara hajatan tradisional seperti pesta pernikahan, pagelaran wayang kulit, pagelaran wayang golek dan pagelaran musik tradisional seperti campursari.
Bahan dan Cara Pembuatan Gendang
Bahan dan Cara Pembuatan Gendang
viva.co.id |
Bahan utama pembuatan tubuh gendang adalah kayu. Kayu terbaik yang dapat bertahan lama dan kuat adalah kayu dari pohon nangka, cempedak atau kelapa. Sebuah pohon akan di tumbangkan dan dipotong secara horisontal sesuai ukuran panjang kendang yang akan dibuat, biasanya berkisar antara 30 cm hingga 45 cm. Pengrajin Gendang lalu akan melubangi bagian tengah kayu yang sudah dipotong tersebut menggunakan pahat. Proses pelubangan ini dilakukan secara hati hati, karena jika pengrajin tidak konsentrasi maka bagian sisi Gendang dapat rusak dan harus mengulangi pelubangan dari awal menggunakan kayu lain.
Setelah proses pelubangan bagian dalam Gendang selesai maka pengrajin akan beralih ke bagian luar dan mengamplas hingga halus. Jika Gendang sudah setengah jadi, maka proses selanjutnya adalah memasang kulit hewan di kedua sisi Gendang, umumnya kulit yang digunakan adalah kulit sapi, kerbau, rusa atau kambing. Penggunaan kulit kerbau biasanya bertujuan untuk menghasilkan suara Bam (suara rendah), sedangkan penggunaan kulit kambing bertujuan untuk menghasilkan suara Chang (suara tinggi). Kulit hewan tersebut kemudian diikat di salah satu atau kedua sisi Gendang dengan menggunakan tali rotan atau kawat.
Untuk mengubah tinggi rendahnya suara yang dihasilkan, pemain dapat mengencangkan atau mengendurkan tarikan tali rotan yang mengikat kulit Gendang. Semakin kencang ikatan maka semakin tinggi suara yang dihasilkan, dan semakin kendur tali ikatan maka semakin rendah suara yang dihasilkan. Penyesuaian tinggi rendahnya suara Gendang biasanya dilakukan sebelum melakukan pertunjukan.
Demikianlah ulasan mengenai alat musik Gendang. Semoga Bermanfaat.