Tarian adalah aspek penting dari suatu budaya,
sehingga tidak mengherankan bahwa beberapa tarian memiliki sejarah yang berbeda
satu sama lain. Banyak tarian yang muncul sebagai bentuk rasa syukur kepada
sang Pencipta, namun ada juga tarian yang berasal bukan dari perayaan yang
menggembirakan
Bagi beberapa kelompok orang tertentu, tarian adalah
cara untuk menghindari penindasan atau untuk mengekspresikan diri ketika masyarakat
membungkam Anda.. Berikut ini beberapa tarian dengan sejarah yang
tidak terduga.
1 ) Tari Gumboot – Afrika Selatan
Selama periode apartheid dalam sejarah Afrika
Selatan ketika undang-undang pemisahan rasial dilembagakan semata-mata untuk
menjaga kulit putih berkuasa, pekerja tambang hitam dipaksa bekerja keras dalam
kondisi berbahaya.
![]() |
Source: en.wikipedia.org/wiki/File:Bootsa.jpg |
Pemilik tambang memberi merkeka sepatu bot (sepatu
karet) untuk melindungi kaki, jika pekerja sakit, maka pemilik tambang akan
merugi karena kekurangan tenaga kerja.
Namun, tidak dapat berbicara merupakan hambatan besar
saat bekerja di tambang, dan para pekerja dengan cepat merancang sistem seperti
kode Morse untuk berkomunikasi dengan menampar sepatu bot mereka menggunakan
tangan untuk mengirim pesan.
Dari sana para pekerja akhirnya mengembangkannya menjadi
sebuah gaya tarian. Para pekerja penambang ini berasal dari berbagai belahan
Afrika, sehingga berbagai budaya lokal ditambahkan ke dalam tarian Gumboot.
2 ) Tari Hula - Hawaii
Film sering menggambarkan tarian hula dengan
stereotip, rok rumput, bra kelapa, dan pinggul yang bergoyang erotis, namun itu
tidak menggambarkan Tarian Hula dengan seutuhnya.
![]() |
Credit : pixabay.com/id/users/272447-272447 |
Tarian Hula pada jaman dahulu disertai dengan puisi
yang dinyanyikan, dan setiap gerakan tarian memiliki makna yang dalam. Itu
adalah teks suci orang-orang Hawaii yang ditulis dalam gerakan, sebuah metode
tradisional untuk mewariskan legenda dan berbagi sejarah dari generasi ke
generasi. Hula adalah sebuah kisah. Hamula dilarang oleh para
misionaris yang mendarat di pulau itu pada 1800-an. Mereka menganggapnya
sebagai praktik sesat danmelarangnya.
Setelahnya, hula dan budaya asli Hawaii pada umumnya
perlahan menghilang hingga ledakan budaya pada 1970-an menghidupkan kembali
tarian tradisional ini.
Saat ini ada dua jenis tarian hula. Hula kahiko
kembali ke metode tradisional, menggunakan instrumen perkusi dan nyanyian yang
menceritakan kisah lama dan para dewa. Hula 'auana adalah jenis yang lebih
akrab dengan budaya kontemporer, dengan gerakan anggun dilakukan untuk
instrumen yang lebih modern.
Terlepas dari gaya mana yang dilakukan - dan ada
banyak subdivisi - hula tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi tarian
sederhana, tarian ini adalah latihan spiritual untuk menceritakan kisah hati
seseorang.
3) Tari Affranchi - Haiti
Ketika Prancis menjajah Haiti, mereka memperbudak
penduduk setempat dan membuat mereka bekerja di perkebunan. Orang-orang Haiti
yang diperbudak dilarang melakukan pertunjukan tarian Eropa di depan umum..
![]() |
Source : haitianmusic.net/haitian-folk-music/affranchis |
Setelah pemberontakan budak tahun 1804, perbedaan
kelas mulai runtuh dan orang-orang Eropa mulai kawin dengan wanita Afrika
keturunan. Keturunan dari perkawinan tersebut menurut hukum adat ini dikenal
sebagai Affranchi dan mereka menciptakan gaya tarian baru Haiti.
Affranchi (tarian rakyat) dinamai sesuai dengan
kelas baru yang menciptakannya. Tarian Affranchi sebagian besar tetap
didasarkan pada struktur tarian Eropa yang menggabungkan unsur-unsur Afrika.
Ketika menyebar ke luar Haiti dan pindah ke zaman modern, Affranchi mulai
menggabungkan lebih banyak elemen asli Afrika, termasuk hendakan gendang
voodoo.
4 ) Tarian Dutty Wine - Jamaica
![]() |
Source : https://www.youtube.com/watch?v=L9ROKA8Kli8 |
Gerakan leher tarian ini begitu kuat sehingga
beberapa dokter Jamaika memperingatkan penari untuk berhenti melakukannya.
Dokter mengatakan bahwa tarian itu, terutama gerakan leher yang berputar-putar,
menyebabkan terlalu banyak tekanan pada tulang belakang dan dapat membahayakan nyawa
penari. Beberapa dokter mengatakan bahwa tarian itu dapat dilakukan tanpa
masalah dengan pelatihan yang tepat, tetapi yang lain berpendapat bahwa gerakan
itu berbahaya tidak peduli berapa banyak persiapan fisik yang telah dilakukan
penari.
Tarian ini semakin populer ketika DJ Jamaika Tony
Matterhorn menciptakan lagu dengan nama yang sama. Tarian itu menyebar ke luar
Jamaika dan akhirnya ke luar negeri, di mana Beyonce juga menggunakannya dalam
salah satu videonya.
5) Tari Tinku - Bolivia
![]() |
Source : elsoldemexico.com.mx |
Pada awalnya para penari akan membentuk lingkaran
dan kemudian bergerak dengan langkah cepat dan berakhir dengan menginjak –
injak dalam pertempuran antar penari. Setiap darah yang tumpah dianggap sebagai
persembahan kepada para dewa untuk mendapatkan hasil panen yang baik.
Dan setiap kematian, yang kadang-kadang terjadi
karena tarian ini, juga dilihat sebagai pengorbanan kepada dewa. Tinku modern
mengalami perubahan, terutama pada bagian pertarungan massal, bagian ini
dihilangkan. Namun, festival di mana Tinku
dilakukan biasanya melibatkan banyak minum keras, dan ketegangan antara
masyarakat dapat berubah dari tarian menjadi perkelahian.
Turis yang mengunjungi Bolivia selama periode
festival mengatakan Tinku adalah tarian yang menarik, namun jika ada kesempatan
lagi, mereka memilih untuk tidak mengikutinya. Hal ini karena ketegangan dapat
meningkat menjadi perkelahian massal , dan disarankan untuk tidak melakukan
gerakan provokatif agar pengunjung tidak terjebak dalam perkelahian massal Tinku.
6) Tari Manipuri - India
![]() |
Source : en.wikipedia.org/wiki/Manipuri_dance |
Pakar tari dari wilayah Manipuri dikenal sebagai
"Gandharvas" dalam teks-teks Veda kuno. Mereka menggunakan tarian
untuk merayakan spiritualitas. Inilah sebabnya para misionaris secara aktif
mengecilkan tarian begitu wilayah Manipuri berada di bawah kekuasaan kolonial
Inggris.
Pemerintah segera melarang semua tarian di kuil-kuil
Hindu dengan harapan menghentikan tarian spiritual dan budaya seperti tarian
Manipuri. Namun, tarian itu tetap bertahan secara rahasia. Begitu gerakan kemerdekaan
India mulai berlaku, Tarian ini dihidupkan kembali.
Tari Manipuri secara khusus mendapat dukungan ketika
penulis pemenang Hadiah Nobel, Rabindranath Tagore, terpesona olehnya. Ia
mengundang seorang penari Manipuri yang terkenal untuk bergabung dengannya di
sebuah pusat studi dan kebudayaan India. Tarian Manipuri adalah drama-tarian yang
menceritakan kisah-kisah Hindu kuno, dan karyanya membantu membangkitkan
kembali minat dan pengetahuan lama.
7) Tarian Matahari – Suku Indian
Penduduk asli Amerika diketahui melakukan banyak
ritual untuk menghormati roh Bumi. Ritual adalah sarana berdoa kepada Roh
Besar, dan dalam tarian Matahari mereka mengorbankan diri sambil mempertahankan
kontak langsung dengan Pohon Kehidupan.
![]() |
Source : en.wikipedia.org/wiki/Sun_Dance |
Kulit di dada penari ditusuk dengan tusuk sate, dan
seutas tali menghubungkan tusuk sate dengan tiang yang mewakili Pohon
Kehidupan. Para peserta kemudian bergerak bolak-balik untuk mencoba dan
membebaskan diri dari tusuk sate — yang, berulang-ulang, masih bersarang di
kulit mereka.
8) Famadihana - Madagaskar
Di dataran tinggi tengah Madagaskar, Malagasi,
menari bersama orang mati adalah hal yang biasa. Selama ritual Famadihana, mereka
yang meninggal akan diarak sekitar dengan irama energik. Orang – orang Malagasi menggunakan kesempatan itu untuk
berbicara dengan orang yang telah meninggal dan meminta kepada dewa agar mereka
yang mati dibimbingan.
![]() |
Source : live.staticflickr.com |
Seorang Petani bernama Rakotonarivo Henri, 52 tahun,
menjelaskan pentingnya pemujaan leluhur: “Kami tidak datang dari lumpur; kami
berasal dari badan-badan ini. ”Jutaan orang mempraktikkan Famadihana di seluruh
negara kepulauan itu.
Secara tradisional, orang Malagasi percaya bahwa
batas antara hidup dan mati tidak jelas. Leluhur memiliki kemampuan untuk
melakukan perjalanan antar dimensi. “Famadihana memperkuat keluarga kami antar
generasi,
Biaya untuk tari Famadihana biasanya sangat tinggi. Pada saat pelaksanaan Famadihana, lusinan atau bahkan ratusan orang biasanya hadir. Selalu ada makanan enak dan
musik live. Tarian ini seperti festival bagi orang mati.
9) Tarian Vitus - Eropa
Antara abad ke 13 dan 17, Eropa dicengkeram oleh
tarian aneh. Tarian Santo Yohanes (atau Tarian Vitus) menyebabkan orang menari
dengan histeris selama berbulan-bulan pada suatu waktu. Seringkali, orang
menari sampai mati karena kelelahan, gagal jantung, atau stroke.
![]() |
Source : wikigallery.org/wiki/painting_201665/Langlume/St-Vitus-Dance |
Pada tahun 1278, sebanyak 200 penari di Jerman
terbunuh ketika jembatan tempat mereka menari runtuh. Kisah abad pertengahan mengungkapkan bahwa pria,
wanita, dan anak-anak semuanya rentan terhadap penyakit gila ini.
Wabah paling terkenal terjadi pada 24 Juni 1374, di
Aachen, Jerman. Namun, kasus tarian aneh ini tidak hanya terjadi di Jerman. Negara
lain seperti Belanda, Italia, Prancis, dan Luksemburg juga menjadi saksi tarian
gila ini selama tiga abad.
Beberapa percaya keracunan ergot dapat menjelaskan
gejala St John's Dance. Yang lain percaya bahwa para penari adalah anggota dari
sekte sesat yang mencari pertolongan ilahi setelah Wabah Hitam.
Demikianlah ulasan tarian dengan sejarah yang tidak terduga, semoga bermanfaat.